Romansa Edisi 9

Rabu, 16 Desember 2020

Salam sehat dan tetap semangat Sahabat Romansa…

Puji syukur di penghujung 2020, meski di masa  pandemi Romansa kembali hadir dalam edisi yang ke sembilan. Kali ini mengusung tema yang sangat menarik yaitu menulis Best Practise di Era Merdeka Belajar. Meski di tengah kesibukan para guru hebat di penjuru Nusantara yang sedang menyiapkan laporan penilaian para peserta didik, Sahabat Romansa tetap setia hadir untuk terus belajar dan belajar agar menjadi pribadi yang lebih bermakna dan mampu menjadi agen penggerak untuk lingkungan terdekatnya.

Pengalaman adalah guru terbaik. Begitu kalimat bijak yang sering kita dengar.  Memang benar adanya, melalui pengalaman kita bisa belajar secara nyata, tidak sekadar teori belaka. Pengalaman  bila dibiarkan saja maka hanya akan menjadi kenangan di ingatan, yang lama-kelamaan akan terlupakan. Setahun dua tahun mungkin masih ingat, tetapi seberapa lama kita bisa mengingat semua? Daya ingat tiap orang berbeda-beda. Agar pengalaman terbaik tidak hilang begitu saja dari ingatan, maka sebaiknya dituliskan. Tulisan akan mengabadikan apa yang terjadi dalam hidup ini, bahkan lebih lama dari umur kita. Konon ada yang bilang tulisan akan memperpanjang usia. Sebagai seorang guru tentu banyak memiliki pengalaman dalam melakukan pembelajaran. Pengalaman-pengalaman itu bila dituliskan akan menjadi karya ilmiah yang banyak bermanfaat, untuk perbaikan pembelajaran dan kualitas pendidikan.

Seperti apa dan bagaimana seluk beluk best practise dibahas tuntas oleh nara sumber Romansa kali ini. Baliau adalah Bapak Sugeng Rohadi, S.Pd., M.Pd. Pengawas SMK Kabupaten Kulon Progo dengan segudang prestasi dan sudah tidak diragukan lagi keahlian beliau tentang best practise. Acara dipandu oleh host Bapak Fajar tri Hatmoko, S.Pd. dengan moderator Ibu Farida Nur Rahmawati, S.Pd.

Antusias peserta juga tampak dari berbagai pertanyaan dan apresiasi yang diberikan baik secraa langsung melalui diskusi, maupun melalui chat. Berikut adalah gambaran singkat materi Romansa Edisi 9.

Dalam Buku 4 PAK, best practice adalah karya tulis guru yang berisi pengalam terbaik dalam proses pembelajaran. Pengalaman yang didapat selama proses pembelajaran, dan dapat membawa pengaruh yang baik atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan kata lain makalah best practice ini merupakan karya tulis guru yang berisi ide/gagasan penulis dalam upaya mengatasi berbagai masalah pendidikan formal dan pembelajaran yang ada di satuan pendidikannya (di sekolah/ madrasahnya). Tentu saja pengalaman ini berisi solusi atau bagaimana cara guru mengatasi masalah atau hambatan yang ditemui selama pembelajaran. Solusi dari sebuah masalah yang dijumpai ini akan dikatakan terbaik bila sudah teruji atau dilakukan berulang-ulang pada masalah yang sama.

Kerangka penulisan laporan best practice dalam Buku 4 PAK dibagi menjadi empat bagian yaitu, bagian awal, bagian isi, bagian kesimpulan, dan bagian penunjang. Isi tiap bagian secara rinci ada pada tulisan di bawah ini.

  1. Bagian Awal

Pada bagian ini terdiri dari halaman judul, lembaran persetujuan dari Kepala Sekolah, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar lampiran, serta abstraksi. Abstraksi berisi tentang ringkasan laporan dari awal hingga akhir. Biasanya terdiri dari sekitar 150 kata.

  1. Bagian Isi

Bagian isi terdiri dari beberapa bab.

  1. Bab pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakang timbulnya masalah, rumusan  permasalahan, tujuan, dan manfaat.
  2. Bab kajian/tinjauan Pustaka.
  3. Bab pembahasan masalah yang didukung data berasal dari satuan pendidikannya. Pada bab ini dituliskan cara-cara pemecahan masalah secara rinci , termasuk hambatan-hambatan yang ditemui. Uraian ini merupakan inti dari best practice. Hal yang perlu untuk diperhatikan dalam uraian ini adalah keaslian gagasan atau solusi, kejelasan dan kecermelangan ide terkait dengan permasalahan yang dihadapi .
  4. Bagian kesimpulan

Berisi kesimpulan dan saran.

  1. Bagian penunjang

Berisi daftar pustaka yang digunakan dan lampiran data yang digunakan.

 

Selain itu , ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam menulis best practise.

  1. Melakukan evaluasi diri tentang cara dan strategi yang telah di
  2. Menemukan kesenjangan antara teori atau regulasi dengan pelaksanaan dan/atau hasil pembelajaran
  3. Menemukan ide dan motivasi untuk mengatasi kesenjangan guna memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran
  4. Melakukan evaluasi terhadap output dan outcome (dampak). Adanya peningkatan kualitas pelaksanaan dan hasil pe

Semoga bermanfaat, sampai bertemu dengan Romansa edisi 10 di tahun 2021. Mari terus berkarya dan berinovasi .

Related posts

Leave a Comment